Cerita fiksi menjadi salah satu tulisan yang paling difavoritkan oleh banyak orang terutama kalangan anak muda masa kini. Mengapa demikian? Alasan utamanya adalah terdapat berbagai macam genre menarik seperti romance, fantasi, horor, sampai crime.
Saking tingginya peminat, sekarang ini dimuat pada banyak media baik cetak maupun online misalnya buku pelajaran, majalah, aplikasi, maupun website. Isinya yang menarik bahkan orang-orang rela membeli buku versi cetak maupun soft file meskipun harganya terbilang cukup mahal.
Daftar isi
Sederet Jenis-jenis Cerita Fiksi
Cerita fiksi sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yang perlu Anda ketahui utamanya jika ingin mendalami bidang tersebut. Informasi lebih lanjut mengenai jenisnya sekaligus penjelasan pada masing-masingnya akan dibahas pada ulasan berikut:
1. Novel
Meski berisi cerita dari berbagai genre, namun novel berbeda dengan cerpen. Perbedaan paling terlihat adalah dari segi jumlah halamannya, novel cenderung lebih banyak bahkan bisa sampai ratusan dengan banyak seri.
Sebagian besar isi cerita dari novel adalah hasil imajinasi belaka, namun tidak menutup kemungkinan ditulis berdasarkan kisah nyata.
Penggemarnya paling banyak datang dari kalangan anak muda tamanya untuk genre crime, romance, dan horor. Keseruan kisah yang digambarkan pada cerita membuat para pembaca menjadi terbawa suasana, bahkan mereka bisa tiba-tiba menangis dan tertawa sendiri karena mendalami isinya.
2. Roman
Isi dari cerita fiksi jenis ini adalah sebuah karangan bebas atau prosa dengan bentuk penulisan seperti halnya narasi mengenai seorang tokoh mulai dari kelahirannya hingga kematiannya. Bisa dibilang peristiwa yang ditulis dalam roman sangat multiple.
Roman memang memuat penggambaran dari objek tulisan berdasarkan tindakan, watak, serta isi jiwa masing-masing. Jenis roman ada banyak mulai dari berkaitan dengan psikologi, percintaan, kriminal, detektif, dan petualangan.
3. Hikayat
Jenis dari cerita fiksi ini adalah sebuah karangan bebas yang berisikan mengenai banyak hal seperti halnya silsilah ataupun undang-undang.
Hikayat sendiri merupakan jenis karya sastra lama Melayu yang menggunakan gaya bahasa khusus. Isinya bisa saja berupa suatu peristiwa bersejarah yang telah terjadi di masa lalu. Penulisannya bisa mengambil referensi dari buku-buku terpercaya.
4. Cerita Pendek (Cerpen)
Tentu sudah ada banyak yang tahu mengenai cerita pendek atau biasa disebut dengan cerpen ini. Alasannya karena memang sering dimuat dalam berbagai media baik cetak maupun online terutama di majalah, website, dan aplikasi khusus.
Cerpen terdiri dari banyak genre yang sangat menarik untuk dibaca salah satunya mengenai keteladanan. Umumnya dongeng dengan tema tersebut diberikan pada majalah khusus anak-anak serta buku pelajaran. Sedangkan cerita pendek untuk dewasa sebagian besar temanya adalah mengenai perjuangan mencapai cita-cita, pengorbanan, atau percintaan.
Hal menarik dari cerpen yang membuatnya sering dijadikan sebagai bahan bacaan adalah ceritanya hanya pendek dan bisa dihabiskan dalam satu kali duduk.
5. Dongeng
Sebagian besar target audience dari cerita dongeng adalah anak-anak, namun faktanya banyak remaja hingga orang dewasa masih senang membacanya. Cerita dongeng sendiri merupakan tulisan fiksi bersumber dari khayalan penulisnya itu sendiri atau berdasarkan cerita turun temurun yang tidak dapat dibuktikan.
Meskipun demikian, penyusunan dongeng memiliki maksud tersendiri yaitu untuk membuat anak-anak bisa mendapatkan teladan yang baik saat membacanya. Perlu diketahui jika dongeng dibagi menjadi beberapa jenis, ulasannya sebagai berikut:
Legenda
Isinya mengisahkan mengenai kejadian suatu tempat yang dikemas mudah dipahami dan sangat menarik untuk dibaca. Ceritanya mengandung keajaiban-keajaiban sehingga sering membuat takjub. Contohnya adalah Telaga Warna, Legenda Danau Toba, Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, dan sebagainya.
Sage
Bisa juga disebut dengan sage merupakan jenis dongeng yang menjadikan peristiwa masa lalu terkait sejarah sebagai alurnya. Isinya dibuat menarik dan tidak membosankan apalagi di dalamnya tersimpan banyak pelajaran hidup.
Mite
Jenis dongeng satu ini memuat cerita yang berhubungan dengan suatu kepercayaan masyarakat. sumber ceritanya berdasarkan kisah dari mulut ke mulut. Sebagai contohnya adalah kisah mengenai Putri dari Bambu, Dewi Sri Sebagai Dewi Padi, dan Putri Tanjung Buih.
Dongeng Jenaka
Sesuai namanya, dongeng jenaka berisi cerita yang dibuat lucu untuk menghibur para pembacanya. Tidak hanya lucu, umumnya dongeng jenaka juga memiliki pesan yang dikemas pada guyonan. Faktanya, maksud dari tulisan tersebut bisa dimengerti dengan memahami benar-benar setiap katanya.
Fabel
Tidak seperti cerita kebanyakan, tokoh yang berperan dalam fabel adalah para hewan. Penggunaan fabel ini umumnya pada buku cerita anak-anak baik majalah, buku cetakan khusus, ataupun buku materi pendidikan formal. Tujuannya untuk mempermudah penyampaian teladan bagi anak-anak karena umumnya disertai dengan gambar penjelas.
Baca juga : Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku, Berikut Contohnya!
Cara Membuat Bagian dari Cerita Fiksi
Guna memudahkan proses penyusunannya, ada unsur-unsur yang perlu Anda masukkan. Pastikan untuk mengerti maksud dari masing-masingnya. penjelasan selengkapnya akan diulas pada pemaparan berikut ini:
1. Orientasi
Bagian ini juga bisa disebut sebagai pembuka yang berisi mengenai pengenalan tokoh-tokoh di dalamnya serta latar cerita baik dari segi waktu maupun tempat. Penyusunannya mempertimbangkan jenis dongeng untuk membuatnya lebih sesuai dengan target pembaca.
Pada tahapan ini, Anda perlu menentukan mulai dari latar waktu, tempat kejadian, sekaligus tokoh-tokoh yang akan berperan di dalamnya.
Dalam penokohan, Anda perlu mempertimbangkan karakter, peran, serta ciri fisiknya. Detail atau tidak penggambaran tokohnya tergantung dari panjang cerita yang ingin dibuat nantinya.
2. Komplikasi
Setelah membahas mengenai pembukaan atau disebut juga sebagai orientasi, dalam dongeng juga harus memuat komplikasi. Pada tahapan ini, tokoh utama akan berada pada puncak masalah dengan penyusunan menyesuaikan jenis dongeng yang dibawakan.
Pada komplikasi, permasalah ditulis dari awal hingga puncak-puncaknya. Biasanya bagian ini yang membuat banyak pembaca merasa penasaran dengan bagaimana kelanjutan kisahnya apakah akan berakhir bahagia atau malah sebaliknya.
Penggunaan kata-kata pada komplikasi memang harus disusun sedemikian rupa agar bisa membawa pembaca untuk merasakan apa yang sedang dialami oleh tokoh utama. Inilah sebabnya mengapa seringkali pembaca akan tiba-tiba menangis dengan sendirinya.
3. Resolusi
Tahapan lanjutan setelah masalah sedang memuncak adalah resolusi yakni berupa solusi. Artinya, tokoh utama di dalam cerita akan mendapatkan solusi atas masalah yang sedang menderanya.
Penyusunanya perlu mempertimbangkan hal-hal penting utamanya berkaitan dengan pemilihan kata serta kesesuaian dengan cerita. Jangan sampai ketidak runtutan kisahnya membuat bingung para pembaca, lebih buruknya lagi memunculkan perbedaan pemaknaan.
Resolusi yang paling diharapkan oleh pembaca adalah happy ending. Akan tetapi jika Anda ingin menguras emosi pembaca, maka bisa memilih sad ending. Pemilihannya bisa dari topik utama pembahasan baik berupa cerita romance, horror, inspiratif, maupun lainnya.
Jenis-jenis dari cerita fiksi sendiri terbilang masih banyak lainnya yang bisa Anda pilih salah satunya jika ingin membuat tulisan mudah dipahami oleh pembacanya. Saat akan menyusunnya, perhatikan tokoh sekaligus penokohannya untuk membuat ceiritanya menjadi semakin jelas kemana arah nantinya.