Teks eksplanasi adalah sebuah teks yang didalamnya memuat berbagai macam informasi tentang proses bagaimana dan mengapa peristiwa atau fenomena yang dijelaskan tersebut terjadi. Biasanya peristiwa yang terjadi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Setiap tahunnya bahkan selalu ada fenomena-fenomena atau peristiwa baru yang tentu saja berkaitan dengan fenomena sosial.Jadi, tujuan dari eksplanasi ini ialah memberikan informasi mengenai terjadinya suatu fenomena dan menjelaskan bagaimana sebab-akibat terjadinya fenomena tersebut.
Ciri-ciri dari teks eksplanasi ini ialah terdapat 3 struktur penting, mengandung banyak informasi yang didasarkan fakta-fakta yang penting. Sementara kaidah untuk penulisannya sendiri meliputi hal-hal yang sedang terjadi, umumnya memakai istilah-istilah ilmiah, dimana penulisannya memakai kalimat pasif, memiliki kata kerja lebih banyak dan memakai konjugasi.
Pengertian Teks Eksplanasi Menurut Para Ahli
Sampai saat ini ada beberapa pendapat mengenai eksplanasi yang dijelaskan dalam sebuah teks, menurut para ahli, berikut ni :
- Menurut Restuti
Ialah teks yang diciptakan untuk menjelaskan suatu fenomena atau proses alam maupun fenomena sosial di lingkungan masyarakat. Untuk menyusun teks ini biasanya memerlukan bukti atau fakta-fakta secara riil.
- Menurut The Contemporary English Indonesian Dictionary
Berdasarkan kamus kontemporer Indonesia-Inggris, yang dimaksud dengan teks eksplanasi ialah teks yang berisi tentang fenomena yang ada kaitannya dengan fenomena sosial, fenomena alam, ilmu pengetahuan, seni budaya, dan lainnya.
- Menurut Mahsun
Mahsun mengungkapkan bahwa eksplanasi ialah teks yang dibuat dengan struktur, didalamnya meliputi bagian pembuka, isi, yang diakhiri oleh penutup. Di bagian pembukaan, terdapat pernyataan umum mengenai informasi atau masalah yang dibahas. Pada bagian penjelasan atau isi berisi tentang uraian alasan kenapa peristiwa/fenomena tersebut terjadi dengan menerangkan sebab-akibatnya. Kemudian di bagian penutup, ada pendapat penulis tentang peristiwa atau informasi yang terjadi. Namun menurut Mahsun sendiri, bagian penutup sebenarnya diperbolehkan tidak ditulis.
Bagaimana Struktur dari Teks Eksplanasi?
Adapun strukturnya terdiri dari 3 bagian, diantaranya sebagai berikut :
- Pernyataan Umum, adalah bagian pertama teks yang berisi tentang penyampaian permasalahan atau topik yang hendak dibahas. Bagian pertama ini berisi gambaran tentang apa dan kenapa fenomena yang dijelaskan tersebut terjadi. Adapun penulisan pernyataan umum tersebut harus dibuat menarik supaya pembacanya tertarik membaca teks tersebut sampai selesai.
- Deretan Penjelas, adalah bagian urutan dari sebab akibat suatu fenomena yang sedang dibahas dalam teks tersebut. Di bagian ini, ada penjelasan detail dari sebuah fenomena yang sedang dibahas mendalam, biasanya disusun berdasarkan urutan waktu.
- Interpretasi, adalah bagian penutup atau akhir yang isinya berupa kesimpulan atau intisari dari fenomena yang dibahas.
Pada struktur teks, kemungkinan akan selalu ada pergantian atau pembaruan seiring dengan berjalannya waktu.
Kaidah Kebahasaan Explanatory Text
Selain struktur, kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi juga penting dibahas. Untuk kaidahnya sendiri, diantaranya sering memakai istilah-istilah ilmiah, lebih banyak memakai kata kerja relasional dan material, dan memakai konjungsi kausal dan waktu, seperti bila, jika, setelah, sebelum, sehingga, dan kemudian. Untuk lebih jelasnya, sebagai berikut ;
- Pembahasan topik pada explanatory text biasanya lebih fokus dengan hal-hal bersifat general dan bukan partisipan manusia. Seperti peristiwa Gunung Meletus, Gempa Bumi, Badai, Tsunami, dan lain sebagainya.
- Dalam penulisannya wajib memakai istilah-istilah ilmiah.
- Dalam penulisannya wajib memakai kalimat pasif.
- Penulisannya sering menggunakan verba relasional dan verba material.
- Penulisannya banyak memakai konjungsi waktu dan kausal, seperti kemudian, jika, pertama, sebelum, sehingga.
- Penulisan eksplanasi sendiri bertujuan menjustifikasi bahwa fenomena yang dijelaskan dengan cara klausal tersebut benar adanya.
Apa Saja Jenis-Jenis Explanatory Text?
Berdasarkan NWS Departement School and Education (2010), ada 4 jenis teks eksplanasi, seperti di bawah ini :
- Eksplanasi Kausal, adalah eksplanasi yang didalamnya menjelaskan tentang faktor penyebab terjadinya suatu perubahan dalam suatu hal yang terjadi secara bertahap. Contohnya terjadinya fenomena tanah longsor.
- Eksplanasi Sequential, adalah eksplanasi yang didalamnya menjelaskan tentang rincian tahapan dari suatu fenomena. Seperti, urutan siklus kehidupan pada rantai makanan.
- Eksplanasi Faktorial, adalah eksplanasi yang didalamnya menjelaskan tentang hasil dan efek sebuah proses. Contohnya, dampak terjadinya kolonialisasi.
- Eksplanasi Teoritis, adalah eksplanasi yang didalamnya berisi tentang spekulasi kemungkinan apa saja yang dapat terjadi di balik terjadinya fenomena alam. Contohnya, letusan gunung merapi bisa memicu timbulnya bencana alam yang lebih dahsyat.
Contoh Teks Eksplanasi
Fenomena Terjadinya Banjir Bandung
Kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami fenomena alam seperti banjir, yang biasanya terjadi saat musim hujan. Fenomena alam banjir bisa dikatakan sebagai bencana alam, sebab fenomena tersebut sangat merugikan masyarakat. Terjadinya banjir itu sendiri bisa diartikan sebagai kurangnya drainase, danau, sungai dan aliran air lainnya yang menampung banyaknya debit air. Imbasnya, air pun akan meluap kemudian memasuki lingkungan yang ada di sekitarnya.
Biasanya masyarakat di perkotaan yang jumlah penduduknya padat, menempati area yang seharusnya tak ditempati, seperti di kawasan bantaran sungai. Sebab banyak masyarakat yang tinggal di area tersebut mengakibatkan kapasitas sungai yang ada disekitarnya akan berkurang, belum lagi banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, sehingga semakin berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu bencana alam yang bisa saja terjadi adalah banjir.
Terjadinya banjir itu sendiri bisa dipicu oleh 2 faktor, diantaranya faktor sosial yang berkaitan dengan masyarakat dan faktor alam. Untuk faktor alam, banjir disebabkan oleh faktor-faktor alam. Dimana alam menghasilkan hujan yang deras dan terjadi dalam frekuensi yang sering dan cukup lama, sehingga menyebabkan daerah-daerah di sekitarnya seperti danau dan sungai akan meluap akibat tidak dapat menampung masuknya debit air. Selanjutnya, air pun akan meluber ke area di sekitarnya hingga ke pemukiman penduduk di sekitarnya. Di samping itu, ada pula banjir lahar dingin akibat erupsi gunung berapi.
Adapun faktor kedua penyebab banjir ialah faktor sosial. Kebanyakan penyebab banjir yang terjadi sekarang ini diakibatkan oleh faktor sosial. Hal tersebut terjadi akibat kesalahan manusia itu sendiri yang merusak lingkungan sekitar. Contoh sederhananya ialah banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan hingga membuangnya ke sungai. Di samping itu, membangun rumah di daerah resapan bisa menyebabkan terjadinya banjir.
Tidak adanya daerah resapan dan dangkalnya permukaan sungai bisa menyebabkan bencana alam, seperti penyempitan sungai akibat banyaknya sampai yang membuat daya tampung sungai lebih sedikit. Ditambah lagi tidak adanya daerah resapan bisa membuat air hujan sulit masuk dalam tanah, membuat semua air tadi masuk ke area pemukiman warga, hingga terjadilah banjir.
Menurut pemaparan diatas, dapat kita tarik kesimpulan, jika bencana banjir tak semata-mata disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga disebabkan oleh faktor sosial yang dimulai dari perilaku masyarakat itu sendiri. Maka dari itu, jangan salahkan alam jika bencana alam sudah terjadi, tapi koreksilah diri kita sendiri sebelum menyalahkan alam.
Itulah salah satu pemaparan teks eksplanasi mengenai fenomena banjir. Untuk contoh lainnya, kami sertakan gambar berikut!